Menyoal Ketidakpastian Sains dan Realita

Eunike
3 min readDec 21, 2018
Sains dan Masyarakat, Sumber

“As far as the laws of mathematics refer to reality, they are not certain; and as far as they are certain, they do not refer to reality.” –Albert Einsten

Keterkaitan antara ilmu pengetahuan/sains dan realita kehidupan adalah suatu fenomena yang tidak dapat dipungkiri lagi. Beberapa teori dalam sains pada dasarnya dapat dijadikan pondasi sekaligus prediksi untuk fenomena sosial dan masyarakat. Unsur kepastian dan ketidakpastian dalam sains dan dan realita kehidupan secara bersamaan yang mempermudah manusia.

Prinsip Ketidakpastian Sains dan Kehidupan

Menyoal sains, salah satu yang menarik adalah Prinsip Ketidakpastian dari Heisenberg yang memberikan paparan bahwa dalam sains tidak sepenuhnya pasti. Sehingga, sebutan sains sebagai ilmu pasti dapat ditelaah kembali. Aplikasi teori ini termasuk dalam mekanika kuantum. Secara ilmiah, prinsip ini menjelaskan kita tidak dapat mengetahui posisi dan kecepatan suatu partikel/objek. Semakin kita mengetahui nilai yang satu, semakin kita tidak mengetahui nilai yang lain[1].

Di tengah unsur kepastian yang dikejar oleh eksperimen ilmu pengetahuan, Prinsip Ketidakpastian Heisenberg adalah angin segar sekaligus secara bersamaan kendala dalam eksperimen sains. Sebagaimana, dalam realita dalam kehidupan kita tidak dapat mengetahui secara pasti dan melakukan prediksi apa yang akan terjadi. Semakin manusia mengetahui salah satu faktor, semakin mereka tidak memahami faktor yang lain. Dalam kehidupan tidak ada hitam maupun putih, ada puluhan hingga ratusan warna yang bisa Anda pilih.

Dalam prinsip ketidakpastian ini juga, salah satu eksperimen yang cukup kontroversial dan digunakan dalam budaya pop adalah eksperimen Kucing Schrodinger. Pada dasarnya, menjelaskan hipotesa bahwa apabila sebuah objek ditempatkan pada sebuah tempat untuk eksperimen, dia dapat 50% hidup juga 50% mati. Hal yang menarik dimana dalam sains, tidak ada kepastian itu sendiri. Sebagaimana salah satu prinsip kuantum adalah sebagai sebuah objek kita bisa berada di satu tempat dan secara bersamaan di tempat yang lain. Baik, sains dan realita mengandung ketidakpastian. Sehingga tidak ada yang pasti selain ketidakpastian itu sendiri.

Sains dan Proses Menemukan Jawaban

The saddest aspect of life right now is that gathers knowledge faster than society gathers wisdom. ― Isaac Asimov

Kesalahan konsep pengajaran adalah memberikan kotak antara sains dan sosial sebagai ilmu, bukan sebuah konsep untuk kehidupan itu sendiri. Adalah prinsip ketidakpastian oleh Heisenberg, kita dapat mengetahui beberapa konsep kosmos yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konsep pengajaran sains, kita ditugaskan untuk menemukan jawaban dari sebuah rumus yang pasti merupakan atom dalam tata surya bagi sains itu sendiri.

Pemahaman yang tepat dari sains akan memperkaya manusia dalam pencarian kehidupan itu sendiri. Sebagaimana kalimat populer yang disebutkan oleh René Descartes, aku berfikir maka aku ada (cogito ergo sum). Dalam proses mencari makna dari kehidupan dan bagaimana menjalaninya adalah proses yang penting. Dan tidak dapat dipungkiri peran dari keseluruhan ilmu pengetahuan ataupun sosial dapat membentuk bukan hanya untuk personal namun untuk masa depan umat manusia itu sendiri.

Tidak ada yang pasti dalam kehidupan ini. Sebagai umat manusia kita dapat memahami dari eksperimen kucing schrodinger, kita dapat benar sekaligus kita dapat salah. Tidak ada rumus pasti untuk mengetahui kehidupan ini sendiri, namun proses untuk terus menemukan jawaban adalah sebuah inti. Dibutuhkan eksperimen Einsten hingga Hawking untuk menemukan grativasi kuantum. Tidak selalu ada rumus pasti bagi suatu pertanyaan dan yang dapat manusia lakukan adalah proses untuk terus mencari.

If I cease searching, then, woe is me, I am lost. That is how I look at it — keep going, keep going come what may. –Vincent Van Gogh

[1] https://www.theguardian.com/science/2013/nov/10/what-is-heisenbergs-uncertainty-principle

--

--