Day 27 : About Inspiring People

Eunike
4 min readOct 13, 2020

Memilih satu atau beberapa orang yang menginspirasi saya cukup sulit. Hal ini karena saya menciptakan bayanga kesempurnaan dari orang lain dan terus menjadikan langkah orang lain sebagai bentuk ekstrem role modeling yang saya lakukan. Saya berfikir untuk menuliskan soal Haemin Sunim dan Dalai Lama, tapi saya yakin kalian sudah cukup bosan mendengarnya.

Sembari saya berfikir, saya memandang sebuah kartu pos yang terpajang di dinding kamar saya. Seorang kawan dekat saya mengirim hal tersebut tiga tahun yang lalu, ketika saya kalut dan gundah akan tujuan saya mungkin sampai sekarang. Dia adalah sahabat sekaligus salah satu orang yang menginspirasi saya, untuk kepentingan privasi kita sebut saja dia sebagai Biru.

Biru, Personal Point of View

Kisah saya dan Biru bukan hal yang spesial, mungkin kita didekatkan karena keadaan dan bukan lonceng takdir yang berdering. Keadaan mendekatkan kedua orang dengan pribadi yang berbeda. Namun, dari ia saya belajar untuk berani masuk dan mengikut berbagai hal yang mungkin bagi saya bukanlah hal yang mudah kala itu. Kesempatan saya untuk menantang diri saya sampai di tahap ini mungkin sebagian besar dari dorongan yang ia lakukan yang terasa sangat nyata.

Ia percaya kepada kemampuan saya yang sangat dangkal dan kehadirannya jarang namun langsung berperan penting dalam beberapa keputusan besar dalam hidup saya. Kelantangannya untuk bergerak sesuai dengan hal yang ia percaya sering saya kagumi walau di depan ia saya cela dengan makian dan sarkasme. Terkadang saya iri dengan keberanian dan kemewahan yang ia dapatkan untuk hidup sesuai dengan kata hatinya. Sedang saya bergumul dengan keraguan saya setiap hari. Namun saya tahu, bahwa tidak ada hal yang benar benar terjadi tanpa keberanian dan usaha yang kamu lakukan. Dan saya tahu, dia layak mendapatkannya.

Biru adalah bentuk gambaran kehidupan seseorang yang saya harapkan akan terjadi pada saya. Entah skala kehidupan atau jiwa pecundang saya sendiri yang harus saya lakukan. Namun saya tahu bahwa selamanya saya berhutang besar pada Biru untuk membuat karakter complicated saya untuk semakin terurai benang kusut dalam isi kepala saya. Saya belajar untuk memberikan ‘bantuan’ tidak terduga sebagaimana Biru lakukan mungkin kepada orang lain atau diri saya sendiri. Dan untuk kehidupan saya yang mungkin akan berubah cepat atau lambat. Namun, saya yakin saya akan menemukan jalan yang saya pilih nantinya. I believe, there’s no rush in life.

Biru and Try Everything

Kepercayaan dan rasa positif yang diterapkan oleh Biru adalah salah satu hal yang seharusnya kita setiap manusia memilikinya. Saya teringat sebuah lagu berjudul Try Everything yang dinyanyikan oleh Shakira. Nobody learns without getting it wrong begitu disebutkan liriknya. Lagu tersebut selalu mengingatkan akan sikap positif Biru dan di momen berat ketika saya tidak menemukan Biru yang lain saya selalu mendengarkan lagu tersebut untuk mengingatkan diri saya untuk bersikap positif.

Sedikit bercerita, hubungan personal saya dengan lagu ini bermula ketika diberikan sebuah pilihan yang mungkin menjadi batu loncatan sekaligus luka besar untuk membentuk karakter saya di masa kini. Secara kebetulan, Biru mengirim lagu tersebut sebelum saya menceritakan kalut hati saya. Saya yakin Biru tidak menyadarinya, namun bahkan alam pun berbahasa yang dikirimkan melalui Biru. Sedikit sentimental memang, namun bagi saya kehadiran Biru adalah hadiah yang diberikan kepada saya. Pada akhirnya, pilihan yang saya ambil memberi pelajaran dan tamparan keras bagi saya, namun nobody learns without getting it wrong.

Bersikap empati kepada segala aspek kehidupan, berpikir positif dan rela mendorong dirinya adalah tiga hal besar untuk menyebut Biru sebagai salah satu inspirasi saya. Sedikit personal dan mungkin tidak relatable dengan inspirasi yang kalian cari. Namun saya yakin, kalian memikirkan sosok Biru dalam hidup kalian sendiri, ketika membaca ini. Bisa saja orang terdekat ataupun seseorang yang tidak menyadari eksistensi kita. Atau, lebih baik lagi adalah diri kita sendiri.

Menyoal inspirasi, saya belajar dengan kehadiran Biru saya kemudian menyadari bahwa kita dapat menginspirasi seseorang, melalui sikap positif dan langkah konsisten yang kita ambil. Saya selalu berfikir berat bahwa inspirasi berarti kita hidup tanpa kesalahan dengan meditasi dan menerapkan berbagai gaya hidup sehat mental dan fisik. Namun, menjadi inspirasi rupanya dapat datang dari hal yang tidak kita duga. Meja marmer tetaplah menjadi marmer meskipun itu telah retak, begitu katanya.

Akhirnya, untuk setiap kalian yang mencari atau bahkan telah menemukan sosok inspirasi seperti Yoda mengarahkan Luke Skywalker. Kalian dapat memahami, mengerti, jika dapat kalian tiru segala hal baik yang dapat kalian petik dari orang tersebut. Namun, satu yang pasti bahwa jangan pernah membandingkan diri kalian dengan orang lain, sehebat apapun dia. Teruslah bandingkan dirimu dengan dirimu di masa lampau. Dan sadari, you are more than enough. Karena pada akhirnya kehidupan bukanlah perlombaan siapa tercepat namun perjalanan panjang melanjutkan tongkat estafet dengan dirimu sendiri. Be your own inspiration.

--

--